Selamat Jalan Pak Koesalah Toer
Mellz - www.konde.co
Konde.co, Jakarta - Pagi ini Rabu (16/03/2016), Koesalah Toer meninggal dunia dengan usia 81 tahun di Rumah Sakit Graha Depok pukul 08.30 Wib.
Konde.co, Jakarta - Pagi ini Rabu (16/03/2016), Koesalah Toer meninggal dunia dengan usia 81 tahun di Rumah Sakit Graha Depok pukul 08.30 Wib.
Koesalah Toer, lahir di Blora 27 Januari 1935. Koesalah adalah adik kandung sastrawan dan aktivis, Pramoedya Ananta Toer yang sudah lebih dulu meninggal pada tahun 2006 lalu.
Semasa hidupnya Koesalah Toer banyak berkecimpung dalam dunia seni dan sastra. Ada 3 Novel rusia hasil terjemahannya yakni Jiwa-jiwa Mati (Nikolai Gogol), dan Anna Karenina serta Perang dan Damai (Leo Tolstoy). Ini yang menghantarkannya pada penghargaan dari Universitas RUDN (People's Friendship University of Rusia) tahun 2015 lalu.
Keahliannya dalam sastra rusia tidak terlepas dari pendidikannya di Fakultas Sejarah dan Filologi Univ Persahabatan Banga-bangsa, Moskwa, tahun 1960 hingga 1965. Kemudian Koesalah Toer menjadi dosen bahasa Rusia di Akademi Bahasa Asing(ABA) Kementerian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan (PPK) tahun 1965 hingga 1967.
Tetapi pada tahun 1968 hingga 1978, dirinya menjadi tahanan politik Pemerintah Orde Baru tanpa proses persidangan.
Kemampuannya berbahasa asing selain Rusia menjadikan dirinya sebagai seorang penerjemah untuk bahasa Inggris, Belanda dan Jawa. Termasuk buku buku tentang Perdagangan Awal Indonesia (O.W. Wolters), Menjinakkan Sang Kuli (Jan Breman), serta sekumpulan cerpen Anton Chekov, Pengakuan(KPG, 2004).
Bahkan, Koesalah Toer juga menulis buku berjudul Kampus Kabelnaya: Menjadi Mahasiswa di Uni Soviet(KPG, 2003). Serta bersama Pramoedya Ananta Toer serta Ediati Kamil menyusun buku Kronik Revolusi Indonesia.
Terakhir, Koesalah Toer bersama Utati, istrinya, aktif dalam kelompok paduan suara Dialita. Yang anggota kelompok tersebut adalah korban tahanan politik 1965. Koesalah Toer menciptakan lagu – lagu untuk dinyanyikan oleh Dialita. Selamat Jalan Pak Koesalah Toer, karyamu tetap abadi dalam hati.
Sumber foto : rosdaras.wordpress.com
Post a Comment