Ibu Rumah Tangga, Pedagang dan Tukang Becak #tagihjanjijokowi
Luviana- www.konde.co
Konde.co, Jakarta – Menggunakan mantel plastik berwarna hijau sebagai simbol perlawanan, warga miskin Jakarta, para tukang becak, ibu-ibu rumah tangga dan korban penggusuran Jakarta pada Minggu (13/3/2016) hari ini mengeluarkan tagar #tagihjanjijokowi.
Sebanyak 4 ibu rumah tangga di Jakarta ikut melakukan aksi simbolisasi ini. Pengeluaran tagar dan simbolisasi ini sebagai wujud kekecewaan mereka terhadap Presiden Jokowi.
Hal ini mereka ungkapkan dalam acara konferensi pers di LBH Jakarta hari ini. Dalam pers releasenya disebutkan bahwa mereka selanjutnya akan melakukan aksi apel di istana setiap hari. Aksi ini akan dilakukan ibu rumah tangga, pedagang dan tukang becak yang tergabung dalam organisai Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Jakarta, Serikat Becak Jakarta (Sebaja), Kelompok Pedagang Kaki Lima Jakarta dan Urban Poor Consortium (UPC)
Salah satu pengurus JRMK, Kokom menyatakan bahwa aksi ini dilakukan untuk menagih janji-janji Jokowi. Kokom menyebutkan bahwa pada tahun 2012 silam, Jokowi pernah mengikatkan janji kepada rakyat miskin kota Jakarta melalui tandatangan kontrak politik. Kontrak politik ini dilakukan di hadapan ratusan rakyat miskin kota. Ketika itu Jokowi sedang mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Tahun 2014, ketika Jokowi mencalonkan diri menjadi presiden, Jokowi juga kembali mengikatkan janji dalam penandatanganan kontrak politik dengan rakyat miskin di 7 kota yang tergabung dalam Jejaring Rakyat Miskin Indonesia (Jerami) dan Urban Poor Consortium (UPC).
“Penandatanganan dilakukan diatas tanggul lumpur Lapindo yang dihadiri hampir 10 ribu orang. Beberapa poin yang tertera dalam naskah kontrak politik baik di 2012 mapun 2014 adalah adanya komitmen untuk melakukan penataan kampung-kampung miskin, geser bukan gusur dan perlindungan bagi pekerja di sektor informal seperti tukang becak dan pedagang kaki lima,” ujar Kokom.
Untuk kedua momentum tersebut rakyat miskin kota menyatakan telah mendatangi rumah ke rumah mengumpulkan suara untuk kemenangan Jokowi.
Namun kenyataannya ketika Jokowi menjadi Presiden RI, penggusuran Jakarta semakin banyak terjadi.
Di tahun 2015 misalnya, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta menemukan terdapat 113 kasus penggusuran paksa yang terjadi di DKI Jakarta dengan 8.145 KK dan 6.283 unit usaha yang terdampak.
Selain itu terdapat penggarukan becak yang kembali marak. Hingga bulan Februari 2016 ini, lebih dari 500 becak telah digaruk oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Sebuah angka yang cukup ironis bila mengingat bahwa kami telah melakukan kontrak politik sebelum Jokowi menjadi presiden,” ujar Kokom.
Kokom menyebutkan, dari kekecewaan inilah maka perempuan dan warga miskin kota akan melakukan unjukrasa. Aksi ini akan dilakukan secara marathon setiap hari bergantian di depan istana negara yang akan dimulai Senin (14/3/2016) besok.
Aksi akan terus dilakukan tiap hari sampai Jokowi memberikan waktu untuk bertemu dan berdialog.
(Foto: Konferensi pers #tagihjanjijokowi di LBH Jakarta, Minggu 13 Maret 2016)
Post a Comment