Header Ads

Sejumlah Kota, Bunyikan Tanda Bahaya Kekerasan Seksual



Luviana – www.konde.co

Jakarta, Konde.co – Aksi bertajuk Save Our Sistets (SOS) yang dilakukan oleh ratusan organisasi dan individu yang tergabung dalam Komite Aksi Perempuan (KAP) untuk membunyikan tanda bahaya penolakan kekerasan seksual terhadap perempuan, tak hanya dilakukan di Jakarta pada Rabu (03/05/2016) hari ini. Namun aksi yang sama dilakukan oleh sejumlah lembaga di sejumlah kota di Indonesia.

Di Jakarta, aksi akan dilakukan dengan mengajak masyarakat membunyikan klakson, bedug, sirine, kentongan secara bersamaan pada pukul 17.30 WIB hari ini, setelah sebelumnya aksi ini akan dilakukan di depan Istana Jakarta pada pukul 16.00-18.00 WIB.

Sindikat Musik Penghuni (Simponi) Band, Berkah  Gemulya yang sudah memulai kampanye #SisterInDanger sejak 5 tahun lalu untuk penolakan kekerasan seksual terhadap perempuan juga akan menggelar konser mininya hari ini di depan istana bersama KAP. Simponi selanjutnya juga akan menggelar konsernya tiap hari Rabu untuk mengenang YY.

Di Semarang dan Jogjakarta, aksi juga dilakukan hari ini. Di Semarang, aksi akan dilakukan pukul 09.00 WIB pagi ini dan di Jogjakarta pada pukul 15.30-18.00 WIB bertempat di Kilometer 0, Malioboro. Masyarakat diajak untuk menggunakan pakaian berwarna hitam, membawa lilin dan bunga dan juga bunyi-bunyian. 

Sedangkan di Bengkulu, aksi solidaritas terhadap YY dari sejumlah lembaga di Bengkulu juga akan dilakukan hari ini di Teluk Goba, Pantai Jakat.  Dalam aksinya akan diadakan panggung kreasi, musikalisasi puisi, layar sinema, Teater, Indie band dan diskusi.

Sedangkan di Cirebon, aksi dilakukan Selasa 3 Mei 2016 kemarin dengan melakukan refleksi, pernyataan pers, pembacaan puisi, penyalaan lilin di depan gedung Balaikota Cirebon.

Estu Fanani mewakili Konde Institute menyatakan bahwa aksi yang sama akan menyusul dilakukan di sejumlah kota dan wilayah lain seperti di Bandung, Dumai, Maumere dan Kefamanu.

“Di beberapa kota lain akan ada rencana aksi tabuh bedug di Masjid dan gereja untuk menolak kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak-anak perempuan.”

Aksi ini dilakukan untuk YY, seorang gadis perempuan di Bengkulu yang menjadi korban perkosaan biadab dan pembunuhan yang dilakukan oleh 14 orang. YY adalah satu dari sekian banyak perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual. Kekerasan seksual terhadap perempuan adalah bahaya yang mengancam semua perempuan.

Dalam aksi hari ini di Jakarta, KAP akan mengawali untuk membunyikan sirine, klakson, bedug, kentongan tanda bahaya kekerasan seksual. Sirine ini untuk mengajak masyarakat bergerak melawan kekerasan sekaligus untuk membangunkan istana yang tidur terlelap.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.