#GirlBoss, Tak Sulit Berbisnis Online untuk Perempuan
Sica Harum – www.konde.co
Dalam bukunya berjudul #GIRLBOSS, Sophia Amoruso berbagi pengalaman jatuh bangun mendirikan perusahaan retail fesyen, Nasty Gal yang kini bernilai jutaan dollar. Buku yang terbit pertama kali Mei 2014 itu langsung laris manis sesaat setelah diluncurkan. Kini sudah tersedia versi Bahasa Indonesia.
Bisnis Online: My Fesyen, Nasty Gal
Sophia berumur 22 tahun saat ia pertama kali mendirikan Nasty Gal, hingga 8 tahun kemudian Nasty Gal berkembang menjadi perusahaan retail fesyen dengan lebih dari 350 karyawan dan menjual lebih dari USD100 juta.
Ia bukan lulusan sekolah bisnis. Bahkan bisa dibilang, masa sekolahnya sangat kacau meski ia senang membaca buku. Ia kerap dinilai bikin onar di sekolah sehingga sering berpindah, bahkan akhirnya drop out. Masa-masa itu Sophia kehilangan arah, dan kerap mengutil. Ia betul-betul harus berjuang sekadar demi bisa makan, keluar masuk berbagai pekerjaan.
Sophia mulai berkenalan dengan bisnis online lewat e-Bay saat ia mulai menjual baju-baju second yang dipermak. Ia mengendus bisnis di baju-baju vintage. Instingnya terbukti tepat. Jalan hidupnya mulai terbuka. Tempaan berkat keluar masuk kerja serta kegemarannya membaca buku jadi modal Sophia membangun Nasty Gal.
Blak-Blakan di #Girlboss
Jadi, meski #GIRLBOSS ditulis CEO perusahaan yang melayani konsumen lebih di 60 negara di dunia, jangan kira buku ini penuh dengan teori pemasaran atau nasihat membangun bisnis yang sophisticated. Justru sebaliknya, dari awal gaya Sophia sungguh terasa informal: blak-blakan, sekaligus kocak. Banyak quote yang sungguh ‘instagram-able’ dan cocok jadi pengingat kita.
Buku ini tak cuma cocok jadi pegangan kamu yang memulai bisnis dan merasa kepayahan di awal bisnismu, tapi juga buat kamu yang sekadar bosan dan jenuh dengan kondisi saat ini. Sebab Sophia pun mengatakan, menjadi #GIRLBOSS tidak selalu berarti jadi pengusaha, tapi bisa menjadi #GIRLBOSS untuk dirinya sendiri sebelum akhirnya memimpin kelompok yang lebih besar.
5 Tips dalam #GirlBoss
Dari awal buku ini, lewat tulisan yang juga memuat ungkapan slank Amerika, Sophia menekankan pentingnya perempuan untuk kuat dan bisa berdiri sendiri. Ia berbagi tips mengelola uang dengan bijaksana, memelihara pikiran positif, sampai bagaimana menciptakan keajaiban dalam hidup kita.
Bukunya tak berisi petuah-petuah manis yang terbang tinggi, melainkan hal-hal simple yang riil. Misalnya, “Perlakukan profil LinkedIn-mu seperti CV online, jangan typo.” atau “Don't have sex with everyone in the world you work in. It's a small world."
Dan inilah lima dari banyak pesan Sophia dalam buku #GIRLBOSS yang kita terapkan sehari-hari:
1.So, you want to be a #GIRLBOSS?
Life is short. Don’t be lazy.
(Yak, betul. Ibu kita juga sering bilang gini mungkin ya? Cepet bagun pagi, nanti rezeki dipatok ayam. Intinya, jangan males-malesan. Apalagi kalau kamu bos buat dirimu sendiri).
2. Money looks better in the bank than on your feet.
(Intinya, sebagus apapun sepatu yang bikin ngiler di mal, ga akan ada artinya apabila kita bela-belain ngutang kartu kredit buat beli sepatu itu. Ini juga berlaku buat barang-barang lain yang kita inginkan tapi belum kita butuhkan)
3. Take care of the little things-even the little things that you hate- and treat them as promises to your own future.
(Belajar bersyukur buat apa yang sudah kita miliki, sekecil apapun itu. Bersyukurlah karena punya adik yang usil setengah mati, misalnya. Bersyukurlah atas apapu)
4. Treat your mind like your money. Don’t waste it.
(Sophia mengingatkan, enggak perlu overthink. Jangan mikir yang enggak-enggak, karena bisa jadi racun)
5. There’s no autocorrect in life; The real challenge lies in perfecting the art of knowing which rules to accept and which to rewrite.
(Ya, berhubung enggak ada yang otomatis dalam hidup maka teruslah berpikir dan bertindak benar. Terbuka lah atas banyak kemungkinan).
Apakah pembaca #GIRLBOSS jadi bisa menduplikasi semua langkah yang dilakukan Sophia dan mengembangkan perusahaan bernilai ratusan juta dollar? Tentu saja semua kembali pada kerja keras, passion, keyakinan, dan mungkin….nasib baik.
Tapi setidakya, setelah membaca buku #GIRLBOSS, saya merasa punya kawan dan keyakinan, apapun kesulitan yang dialami saat membangun bisnis juga dirasakan pebisnis lain. Jadi jangan cengeng, jangan GR seolah-olah cuma kita yang paling menderita di dunia, jangan banyak keluh kesah dan curhat ke sana kemari demi rasa lega di hati.
Selamat membaca!
(Foto: bestlifewise.com.au)
Post a Comment