Header Ads

Apa Saja Kendala yang Dialami Perempuan dalam Menuntaskan Kasus Kekerasan Yang Dialaminya?


Luviana – www.Konde.co

Meskipun telah terjadi peningkatan kesadaran akan bahaya kekerasan terhadap perempuan, namun pada prakteknya para perempuan korban kekerasan terutama kekerasan seksual masih menemui berbagai kendala dalam pemenuhan hak korban mulai dari tingkat penyidikan sampai proses pemeriksaan di Pengadilan. Kendala tersebut dirangkum oleh LBH APIK, antaralain:

1.Pada proses penyidikan masih ditemukan ketidaknyamanan korban saat melakukan pelaporan/pengaduan dan pemeriksaan. Pada proses pemeriksaan, penuntutan bahasa yang digunakan sering terlalu vulgar atau tidak berperspektif korban.

2.Pengungkapan tindakan seksual secara detail dalam dakwaan belum berperspektif kepada korban baik dalam pencantuman nama asli korban maupun penggunaan bahasa yang vulgar.

3.Pengungkapan tindakan secara detail untuk menjelaskan perbuatan pelaku sehingga tidak ada keraguan atas perbuatan tersebut tentunya dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa yang tetap santun sekalipun dalam pemaparan tentang kejahatan seksual secara detail.

“Selain itu korban terbebani beban pembuktian atas masalah yang dilaporkannya dengan mengharuskan korban dapat menghadirkan saksi perkara tersebut, pelaku tidak di tahan dan berlarut-larutnya proses hukum yang dijalani. Kondisi ini mengakibatkan korban enggan memproses kasusnya karena korban sudah patah arang dan putus asa serta tidak percaya dengan proses hukum,”ujar Ahmad Luthfi Firdaus dari LBH APIK.

4.Dari aspek penegakan hukum, sering kali aparat penegak hukum tidak melakukan penahanan kepada pelaku kejahatan seksual sehingga kasus tersebut tidak dapat diproses di Pengadilan karena pelaku telah melarikan diri, apabila di proses pun membutuhkan waktu yang lama. Keadaan ini memberikan tekanan yang sangat besar kepada korban khususnya korban anak karena upaya pemulihan trauma tidak bisa dilakukan dengan maksimal.

5. Secara khusus bagi korban kekerasan seksual dengan pelaku adalah orang tua dan orang terdekat korban seperti teman dan tetangga menimbulkan kesulitan tersendiri karena korban harus pindah tempat tinggal. Dukungan sekitar tidak pernah didapatkan. Padahal dukungan dari berbagai pihak sangat penting terutama dari keluarga dan masyarakat di sekitar sangat mempengaruhi upaya pemulihan korban kekerasan seksual, termasuk upaya mengembalikan rasa pecaya diri korban. Dukungan positif dari sekitar korban dapat membangkitkan dan memahami bahwa dirinya lebih kuat.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.