Moana, Symbol Perempuan Pemberani
Poedjiati Tan - www.konde.co
Sekali lagi Walt Disney Picture merilis film animasi dengan tokoh super hero perempuan yang berjudul Moana. Film ini bercerita tentang Moana putri tunggal seorang kepala suku pulau terpencil, Chief Tui. Moana digambarkan sebagai gadis pemberani yang penuh rasa ingin tahu. Sejak kecil, Moana selalu penasaran dengan lautan dan bermimpi untuk menjelajahinya. Tatapi ayahnya menentang keinginannya, karena beranggapan bahwa kehidupan di luar pulau itu bahaya buat Moana. Ayahnya ingin dia kelak menggantikannya sebagai kepala suku.
Ketika memimpin sukunya, Moana mendapatkan sebuah ujian. Ada kejadian misterius yang tidak bisa diselesaikan hanya di dalam pulau saja. Demi menyelamatkan rakyat, Moana bertekad untuk menyeberangi lautan dan menemui Maui, seorang manusia setengah dewa. Legenda mempercayai Maui sebagai solusi masalah di pulau. Film ini berfokus pada kisah tentang pencarian jati diri seorang gadis berjiwa petualang, yang sedang bergumul antara mewujudkan impiannya atau menjalani hidup sesuai dengan peran yang ditentukan dalam kehidupan bermasyarakat dan bagaimana menyelamatkan rakyatnya. Moana digambarkan sebagai sosok perempuan yang kuat, mandiri dengan melakukan berbagai aktivitas hingga mengambil keputusan sendirian.
Karakter Moana tidak seperti kebanyakan film-film princess Disney yang digambarkan tidak berdaya hingga harus mendapat pertolongan pangeran tampan. Moana ini pertama kalinya film animasi yang tidak mengangkat cerita cinta dan terdampar pada pencarian suami. Dengan memunculkan tokoh-tokoh super hero perempuan seperti dalam film Mouna, Forzen dan Brave ini akan memberikan inspirasi pada anak-anak perempuan, kalau mereka bisa menjadi pemimpin, bisa menolong orang lain, bisa menentukan nasibnya sendiri. Bahwa perempuan tidak harus menunggu pangeran tampan untuk mengubah nasibnya.
Film dengan super hero perempuan akan memberikan idola baru dan bisa menjadi role model buat anak perempuan. Dengan adanya super hero perempuan bisa memecahkan stigma perempuan di masyarakat yang patriaki, yang selalu beranggapan bahwa perempuan itu lemah, membutuhkan pertolongan laki-laki dan tidak bisa menjadi pemimpin. Bahwa anak perempuan harus lemah lembut, membatasi gerak dan perilakunya, tidak mengajarkan mereka untuk mandiri.
Anak perempuan harus diajarkan untuk bisa melindungi dirinya, mencegah kekerasan terhadap perempuan dan berani untuk bertindak dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab . Berani mengekspresikan dirinya dan mengejar impiannya
Post a Comment