Jupe dan Kisah Cinta yang Berakhir
*Vina Simanjuntak- www.Konde.co
Hari ini saya membuka media sosial dengan kaget karena hampir semua linimasa media online nasional memberitakan kabar duka cita dari seorang artis perempuan yang (lebih) dikenal dengan berbagai sensasinya.
Betapa tidak, artis yang cukup membuat saya kagum sekaligus kadang gemes ini dinyatakan telah meninggal dunia setelah perjuangan lebih kurang 4 bulan dirawat pasca kembali dinyatakan sakit. Perjuangannya melawan kanker serviks stadium 4 menjadi titik akhir perjalanan hidupnya.
Saya bukan penggemar berita selebritis (walau kadang tertonton) namun si artis perempuan ini membuat saya tertarik dengan kisah cintanya. Julia Rachmawati atau yang lebih kita kenal dengan nama Julia Perez tutup usia pada tahun ke-36 perjalanan hidupnya. Kisah cinta dan sematan nama Perez yang sempat berkonflik dengan mantan suaminya, Demian perez bule asal Prancis pun turut menorehkan kisah hidupnya
Tidak hanya bernyanyi Jupe juga kerap menjadi pembawa acara di beberapa program TV nasional dan sempat beberapa kali menjadi model iklan. Kehidupannya yang kian naik turun menjadi bahan pemberitaan yang kerap terlihat atau sengaja dilihat oleh para penggemar dan haters nya –sebutan bagi para pembenci pesohor- Pedangdut yang dikenal namanya berkat lagu: Belah Duren dan Aku Ra Popo ini juga aktif dalam mengungkapkan isi hatinya ke publik.
Hal itulah yang membuat saya secara tidak sadar tertarik untuk sesekali mengikuti kisah hidupnya. Sempat pernah menikah dengan seorang bule Prancis hingga tersemat nama Perez yang membuatnya setenar ini,Jupe hingga akhir hayatnya masih “tergantung hati” dengan seorang laki-laki bule lainnya dari negara asal Argentina dialah Gaston Castano.
Laki-laki yang terakhir ini kerap meramaikan pemberitaan Jupe di berbagai media, sikap dingin serta tak ambil pusing seolah meniciptakan image seorang Jupe cinta mati kepada bule Argentina yang berprofesi sebagai pesepak bola ini.
Dengan fisik khas Amerika Latin, Gaston diberitakan pernah tidak mengakui pernikahannya dengan Jupe. Kisah kasih Gaston-Jupe seolah bak rollercoaster panjang,naik turun tanpa terlihat ujungnya.
Jupe seorang perempuan periang, cerdas dan tangguh seolah tak mau ambil pusing atas gunjingan orang terhadap apa yang dijalaninya. Dengan kepercayaan penuh Jupe berusaha memperjuangkan kisah cintanya dengan sang Pangeran Gaston namun sayang isu gunjang-ganjing hubungan dua sejoli ini akhirnya harus benar-benar mengalami kenyataan pahit. Gaston meninggalkan Jupe dan kabar yang bisa kita dapatkan dengan mudah di berbagai berita artis saat ini,Gaston kabarnya sudah beralih ke pelukan perempuan lain.
Kisah cinta Jupe bukanlah kisah sinetron yang kerap berakhir dengan happy ending. Kisah cinta perempuan tangguh dan ceria ini mengajarkan kepada saya bahwa ada hal yang kadang tidak sesuai dengan impian kita tak perduli seberapa kuat kita mempertahankannya.
Hubungan relasi dengan pasangan juga tidak melulu berakhir seperti penggalan film Beauty and The Beast yang mana si pasangan bila sudah lari dari pelukan akan kembali lagi dengan ketulusan cinta yang sama. CLBK juga tidak menjanjikan pasangan dapat belajar membina hubungan lebih baik. Saya melihat banyak yang putus sambung lalu akhirnya menikah (juga akhirnyaa..). Namun, ada juga yang berakhir tidak happy ending.
Kisah Jupe dan sinetron yang kerap kita tonton di layar TV nasional persinetronan seolah kontras atau bertolak belakang dengan kenyataan seharusnya. Sempat mengikuti perkembangan kisah Jupe dalam hati saya juga sempat berfikir “kenapa perempuan sebaik ini,setulus dan rela berkorban apapun demi kisah cinta yang diyakininya harus mengalami kisah pilu ini sih?!.”
Yah,setidaknya itulah yang terlintas di benak saya ketika melihat kisah cinta Demian-Jupe bercerai dan Gaston-Jupe berakhir.
Berjuang melawan kanker serviks yang dialaminya sejak tahun 2014 lalu, sempat dinyatakan sembuh lalu kembali terperosok kesehatannya pada 19 April 2017 lalu hingga meninggal hari ini 10 Juni 2017 di usianya yang ke-36 tahun. Bagi saya pribadi Jupe adalah sosok inspirasi dalam perjuangan. Tak perduli perjuangan itu berakhir dengan happy ending atau berakhir tragis atau hanya berakhir stagnan.
Sosok pribadi Jupe mengajarkan kita untuk menjadi diri sendiri di hadapan publik yang penuh kamuflase, mengejar apa yang terbaik buat kita dan tetap menerima kekurangan dari kesalahan pilihan hidup kita tersebut. Hingga akhirnya kembali ke jalan-Nya dengan ingatan sebagai pejuang perempuan modern diantara ribuan kelemahan yang memaksa pribadi kita sebagai perempuan untuk menyerah.
Selamat jalan Jupe atau Julia Rachmawati. Semoga amal ibadahmu diterima di sisi-Nya.
Berdamailah karena sakit dan perjuanganmu telah usai. Kisah cintamu bukanlah kisah cinta sinetron namun melalui pribadimu yang tersarat dalam kepribadian dan lirik lagu-lagumu yang berani,nakal dan jujur kau adalah pejuang.
Jakarta, 10 Juni 2017
Vina Simanjuntak
*Vina Simanjuntak, seorang pekerja media tipi. Penikmat musik tanpa mampu mendeskripsikan musik yang di gandrunginya. Penikmat alam,pengagum anak-anak dan kesetaraan.
Post a Comment