Chelsea Islan dan Eva Celia, #BERANIMIMPI untuk Anak-Anak Perempuan Papua
Luviana- www.Konde.co
Jakarta, Konde.co – Anak-anak Papua, mari kita berani untuk bermimpi, demikian sekilas wawancara sejumlah wartawan dengan 2 artis perempuan, Chelsea Islan dan Eva Celia di kantor Wahana Visi Indonesia (WVI) pada Selasa, 30 Mei 2017 lalu.
“Kami akan membantu anak-anak di Papua mewujudkan mimpinya,”ujar Chelsea Islan.
WVI dalam kampanye ini memilih 5 ambassador dari para artis dan travel blogger untuk perjuangan anak-anak di Papua. Mereka antaralain: Chelsea Islan, Eva Celia, Monita Tahalea, model Firrina Sinatrya dan travel Blogger, Febrian.
Sejumlah ajakan juga telah dikampanyekan di tagar BERANIMIMPI:
Eva #BERANIMIMPI untuk “Anak-anak dan setiap orang yang berada di sana dapat memiliki akses yang setara untuk pendidikan dan kesehatan yang terbaik,” ujar Eva Celia.
Chelsea #BERANIMIMPI untuk “Anak Papua punya semangat yang terus menyala dan memiliki pendidikan yang lebih baik lagi.”
Monita #BERANIMIMPI untuk “Anak Papua punya kepercayaan diri.”
Firrina #BERANIMIMPI untuk “Anak Papua punya kesempatan yang sama dengan anak-anak di kota-kota lain.”
Febrian #BERANIMIMPI untuk “Anak Papua punya fasilitas pendidikan yang layak.”
Wahana Visi Indonesia (WVI), merupakan sebuah yayasan kemanusiaan yang fokus pada anak, melalui kampanye digital tahunannya #BERANIMIMPI, mengajak seluruh masyarakat Indonesia berani bermimpi untuk membuat perubahan untuk anak-anak di Desa Sapalek, Papua.
Masyarakat dapat berpartisipasi langsung dalam sebuah kompetisi penggalangan dana, yang hasilnya akan digunakan untuk pembangunan honai belajar dan sarana sanitasi di tiga (3) sekolah di di Wamena, Papua.
Priscilla Christin, Direktur Komunikasi Wahana Visi Indonesia menjelaskan, “Kampanye #Beranimimpi merupakan sebuah kampanye sosial yang menggabungkan konsep crowdfunding dengan konsep voluntourism (kombinasi antara Volunteering dan Tourism).
Konsep crowdfunding ini dilaksanakan melalui kompetisi galang dana online melalui portal beranimimpi.id, sedangkan konsep voluntourism ditawarkan sebagai hadiah bagi tiga (3) pemenang kompetisi (yang berhasil menggalang dana terbanyak) agar mereka dapat menikmati keindahan alam Papua sekaligus merasakan indahnya berinteraksi dan berbagi cerita, pengalaman, ataupun keahlian dengan anak-anak disana. Kampanye ini juga terlaksana atas kerjasama Wahana Visi Indonesia dengan Campaign.com yang didukung oleh Kitabisa.com
Kondisi Anak-Anak Perempuan Papua
“Aku ingin menjadi suster ketika besar nanti,” ujar Siska, seorang gadis berusia 5 tahun dari desa Sapalek, Distrik Napua, Wamena. Anak dari petani desa tersebut kini sudah ikut PAUD, dimana ia mulai belajar mengenai huruf dan bernyanyi serta menari.
Sayangnya, ia dan 180 temannya yang lain hanya bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar sekali dalam seminggu, setiap hari Jumat dan Sabtu. Pasalnya, PAUD tersebut belum memiliki bangunan, alih-alih menumpang di Kantor Kepala Desa. Kegiatan belajar dua kali seminggu inipun seringkali tidak terlaksana lantaran jumlah guru yang terbatas.
“Disini guru, hanya 2 orang. Kadang anak-anak sudah kami antar tapi kadang Ibu guru sakit dan urus keluarga dan anak juga tidak jadi belajar,” ujar Telnina, ibu dari Siska.
Padahal peran PAUD bagi anak-anak disana besar sekali. Menurut Ibu Guru Tolince, sebelum anak-anak belajar di PAUD, anak-anak di desa tersebut jarang mandi, banyak yang mengalami kaskado (kudisan) sehingga sakit gatal-gatal dan kelihatan tidak bersih. Melalui PAUD, kami mengajarkan mereka mengenai gaya hidup bersih sehat juga. Anak-anak pun menjadi bisa mengenal angka dan huruf melalui PAUD.
Selain ketiadaan bangunan sekolah, pendidikan di desa Sapalek juga mengalami kesulitan yang lain. Sebanyak 3 sekolah (dengan jumlah siswa sekitar 526) belum memiliki toilet. Karenanya, anak-anak masih mempraktekkan BABS (Buang Air Besar Sembarangan).
Eva Celia, pada tanggal 14 hingga 18 Agustus 2017 mendatang misalnya, akan memperingati Kemerdekaan Indonesia bersama anak-anak di Papua.
Dalam portal daring beranimimpi.id ini partisipan yang tertarik dapat memilih untuk bergabung dalam kompetisi penggalangan dana (fundraising competition) atau melakukan donasi secara langsung melalui para fun-raiser di portal daring tersebut. Mereka yang ingin menjadi fun-raiser dapat mendaftarkan ide kreatif mereka dan menggalang donasi dari seluruh masyarakat. Ide kreatif tersebut bisa dalam bentuk apa saja, misalnya lari mengelilingi monas setiap berhasil menggalang donasi Rp 1.000.000, atau jalan-jalan mengenakan konstum Pocahontas jika berhasil menggalang Rp 50.000.000, dan masih banyak lagi.
Tahun 2017 merupakan tahun kedua bagi #BERANIMIMPI. Tahun lalu melalui #BERANIMIMPI 2016, WVI bersama 104 fun-raiser dan 827 donatur telah berhasil mengumpulkan RP 547,553,775 untuk membangun sumur air bersih dan menguatkan posyandu di Sumba Barat Daya.
(Foto:Luviana dan beranimimpi.id)
Post a Comment