Header Ads

Kendeng Menundukkan Kepala


Febriana Sinta-www.konde.co

Konde.co-Salah satu petani perempuan Kendeng yang melakukan aksi pasung kaki di depan Istana Negara meninggal dunia. Ibu Padmi adalah perempuan yang gigih menolak penambangan batu karst Semen Indonesia d Rembang, meninggal dunia dalam usia 45 tahun ,Selasa 21 Maret 2017 pukul 02.55 WIB.

Salah satu  pendamping petani Pegunungan Kendeng dari Yayasan Desantara Sobirin mengatakan, Ibu Padmi meninggal dunia dalam perjalanan menuju  RS St. Carolus Salemba.

'Sebelumnya Bu Padmi mengeluh badannya tidak enak, lalu mengalami kejang-kejang dan muntah. Kemudian dokter yang sedang mendampingi segera membawa ke RS St. Carolus Salemba. Menuju rumah sakit dokter menyatakan Bu Patmi meninggal dunia."

Dalam pers release, Sobirin menceritakan kronologi meninggalnya salah satu pejuang perempuan Kendeng, Ibu Padmi.

Senin sore, 20 Maret 2017,
Perwakilan warga diundang Kepala Kantor Staf Presiden, Teten Masduki untuk berdialog di  Kantor Staf Presiden.

Senin malam, 20 Maret 2017,
Sebagian warga Kendeng akan pulang ke kampung halaman, sementara aksi akan terus dilakukan oleh 9 orang. (Alm) Bu Patmi adalah salah satu yang akan pulang. Cor kaki Bu Padmi dibuka pada malam hari, dan akan pulang Selasa(21/3/2017) pagi.

Selasa dini hari, 21 Maret 2017,
Kurang lebih pukul 02.30 WIB setelah mandi, Bu Patmi mengeluhkan badannya tidak enak, kemudian mengalami kejang-kejang dan muntah.
Dokter yang sedang mendampingi segera membawa Bu Patmi ke RS St. Carolus Salemba. Dalam perjalanan ke  RS, dokter menyatakan  Bu Patmi meninggal dunia. Pihak RS St. Carolus menyatakan Bu Patmi meninggal dunia sekitar pukul 02.55 WIB , dengan dugaan mengalami serangan jantung.

Pagi tadi jenazah Bu Patmi langsung dipulangkan ke Desa Larangan, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati untuk dimakamkan di desanya.

Kematian Ibu Padmi merupakan gambaran perjuangan warga yang harus berjuang untuk mempertahankan tanah kelahiran mereka sendiri.

Warga Kendeng harus melakukan aksi pasung kaki dengan cor karena tidak tahu harus melakukan apa lagi untuk mempertahankan desa miliknya. Hal ini menyusul dikeluarkan ijin baru oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk melakukan penambangan karst oleh PT Semen Indonesia di daerah Rembang,

Petani perempuan Kendeng pertama kali melakukan aksi pasung kaki dengan Semen pada bulan Maret 2016. Aksi kali ini dilakukan sejak 13 Maret 2017 di depan Istana Negara dengan harapan Presiden Jokowi bersedia mencabut ijin tersebut

Selamat jalan Ibu Padmi......

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.