Linda Ingin Bercerai
*Joy Aprilea Ginting- www.Konde.co
Linda ingin bercerai.
Suami linda, Dirham, sangat hobby melakukan hubungan seksual dengan orang lain, bukan dengan dirinya.
Linda merasa marah. Benci dengan suami yang selalu membuat sakit hatinya.
Kebiasaan Dirham selalu membuat Linda ingin muntah, seolah-olah ada kotoran besar yang memaksa keluar dari dalam tubuhnya.
Tanpa sadar, bahasa tubuh Linda sering bergidik dengan rasa jijik yang terlalu besar.
Linda mencoba bertahan.
Dirham pasti akan berubah. Dia laki-laki yang baik, hanya salah pergaulan, hanya terlalu sering nonton bokep, hanya terlalu sering buka buka situs semprot.
Linda terluka terlalu lama. Kasian Linda. Kasihan perempuan-perempuan lain yang banyak dijanjikan sesuatu oleh Dirham setelah berhubungan seksual.
Sudah 2 tahun sejak Linda mengetahui kebiasaan suaminya. Sampai hari ini Dirham belum juga berhenti dari kebiasaannya.
Linda bercerita kepada kakaknya.
Bercerai dalam agama kita tidak boleh, dik. Itu dosa besar. Sang kakak meminta Linda untuk tetap setia menjalani pernikahannya.
Linda kosong.
Linda menjadi hampa. Bahkan dalam imajinasi terdalamnya pun tidak mampu meyakini ada cinta sedalam cinta di kisah dongeng putri dan pangeran.
Linda tidak mampu bersikap manis dan menunjukkan mata yang berbinar-binar saat ulang tahun pernikahan saudara nya yang ke 40. Linda bahkan tidak punya bayangan kalau dia akan menjadi tua bersama dengan suaminya.
Linda ingin bercerai.
Kata mertua, apapun alasannya, bercerai itu dilarang. Lagipula secara material, Dirham bertanggung jawab penuh.
Kata orang tua Linda, laki-laki yang lebih jahat banyak. Yang suka mukulin istri, main judi, menghambur-hamburkankan uang, bawa perempuan lain masuk ke rumah, sama sekali tidak menafkahi istri. Tunggu saja, tua nanti pasti berubah.
Linda ingin bunuh diri.
Tak terhitung berapa kali Linda ingin mengakhiri hidupnya. Tak ada yang tahu kalau setiap lewat jembatan, Linda ingin menjatuhkan dirinya. Lain waktu Linda membayangkan ingin menghukum suami nya dengan bunuh diri di depan nya.
Linda tersadar. Bunuh diri itu dosa.
Linda ingin membunuh suaminya.
Setiap masakan dan minuman yang di sajikan Linda selalu menjadi dilema saat di santap oleh Dirham.
Linda memandang makanan itu dalam-dalam, berharap racun yang dia sembunyikan tadinya sudah tercampur dan meresap di tubuh Dirham. Linda bahkan mencari kisah pembunuhan yang tidak terpecahkan dan hendak melatih dirinya untuk membunuh suaminya.
Linda kembali bercerita kepada kakaknya.
Kak, jika aku harus memilih, dosa manakah yang aku pilih?
Membunuh suamiku, bunuh diri ataukah menjadi perempuan yang bercerai?
Sang kakak tertegun. Lalu bertanya, hati kamu maunya apa, dik?
Kata Linda, aku hanya ingin menjadi tua, sendiri, tanpa laki-laki.
*Joy Aprilea Ginting, penulis dan aktivis sosial
Post a Comment