Header Ads

25 November, Tonggak Perjuangan Mirabal

Setiap tahun pada 25 November- 10 Desember, Indonesia memperingati 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan. Ini sebagai bagian dari kampanye internasional menolak kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia. 16 hari ini sebagai penanda masih banyak terjadinya kekerasan yang menimpa perempuan. www.konde.co menjadi bagian dari kampanye jaringan masyarakat sipil dan Komnas Perempuan #GerakBersama dan 16 FilmFestival. Dalam waktu 16 hari ini, kami akan menuliskan berbagai persoalan, ide dan perlawanan perempuan terhadap kekerasan. Selamat membaca.


Luviana – www.konde.co

Tiga perempuan Mirabal adalah sebuah tonggak. Tonggak, sebuah simbol dari para perempuan yang berani untuk melawan. Atas kediktatoran yang terjadi pada rakyat, atas kesewenang-wenangan yang terjadi pada Dominika kala itu.

Sejak 25 November di tahun 1960 tepat di hari kematian para perempuan keluarga Mirabal, seluruh dunia kemudian memperingati setiap tanggal 25 November sebagai hari anti kekerasan terhadap perempuan. Di hari ini kita juga memperingati kematian dan darah pengorbanan Mirabal. Darah Mirabal adalah penyambung kisah-kisah kekerasan perempuan yang terjadi dari dulu hingga kini.


Insiden Pembunuhan


Malam itu, 25 November 1960, Minerva Mirabal dan 2 saudara perempuannya Maria Teresa Mirabal dan Patria Mirabal sedang dalam perjalanan menuju Puerro Plata. Mereka akan menuju sebuah penjara dimana suami Patria dan Minerva ditahan di penjara La Cuarenta.

Namun mobil Jeep yang mereka tumpangi dihentikan paksa oleh antek-antek Trujillo. Saat itulah terjadi pembunuhan atas ketiganya.

Karena kekejaman yang terjadi, warga Dominika kemudian memperingati hari ini sebagai hari penyiksaan terhadap perempuan. PBB selanjutnya menetapkan tanggal 25 November sebagai hari anti kekerasan terhadap perempuan.


Gerakan Mirabal

Minerva, Maria dan Patria terlahir dari keluarga petani yang berpikiran maju. Ibu mereka, Marcedes Reyes merupakan perempuan buta huruf. Dari sinilah, ia kemudian berpikir bahwa anak-anak perempuan mereka harus sekolah dan berpendidikan tinggi, ia tak mau mereka mempunyai nasib sama seperti dirinya.

Minerva disebut sebagai perempuan paling pemberani di keluarga ini. Semenjak remaja, ia beberapakali berhadapan langsung dengan diktator. Ia juga menjadi pelopor gerakan bawah tanah yang kemudian disebut “The movement of the Fourteenth of June” yang menentang kediktatoran Trujillo.

Minerva, Maria dan Patria kemudian juga terlibat dalam gerakan revolusioner bawah tanah di Republik Dominika. Gerakan Mirabal bersaudara ini merupakan perlawanan terhadap rezim diktator Rafael Trujllo (1930-1961) yang menebarkan rasa takut, kebencian, kediktatoran diantara rakyat Republik Dominika kala itu.

Trujillo menjadi presiden di Dominika pada tahun 1930-1938, 1942-1952, dan kemudian meneruskan pemerintahan secara diktator dan menghabisi siapa saja yang menentang dirinya. Selama lebih dari 30 tahun memerintah, rezim Trujillo menghabisi 50.000 bangsa Haiti dan Dominikan.

Pada tanggal 14 Juni 1960 , Minerva Mirabal dan 2 saudara perempuannya Maria Teresa Mirabal dan Patria Mirabal bergabung dengan Gerakan 14 Juni yang diketuai oleh Manolo. Mereka bertiga kemudian dikenal sebagai para kupu-kupu Dominika, ini sebagai sebuah simbol keikutsertaan aktif mereka bersama kaum buruh disana kala itu.

Gerakan revolusi ini pada akhirnya bocor ke telinga pemerintah rezim Rafael Trujllo, hingga berujung pada penangkapan dan penahanan para aktivis ke penjara yang memiliki fasilitas penyiksaan paling lengkap di Republik Dominika.

Penangkapan dan penyiksaan kepada para aktivis muda ini menyulut kemarahan rakyat Republik Dominika. Mereka menuntut pembebasan para tahanan politik. Dunia Internasional juga menyampaikan kecaman-kecaman keras. Karena tekanan bertubi-tubi inilah Trujillo kemudian membebaskan para tahanan perempuan.

Gerakan melawan rezim semakin meluas di kalangan rakyat. Trujillo menaruh dendam pada Minerva Mirabal dan berniat membunuh Minerva Mirabal bersaudara.

Malam itu, 25 November 1960, Minerva Mirabal dan 2 saudara perempuannya Maria Teresa Mirabal dan Patria Mirabal yang sedang dalam perjalanan menuju Puerro Plata tempat suami Patria dan Minerva ditahan di penjara La Cuarenta. Jeep yang mereka tumpangi dihentikan paksa oleh antek-antek Trujillo. Saat itulah terjadi pembunuhan atas ketiganya.

Jenazah Mirabal bersaudara dikumpulkan di sepanjang sisi jalan mendaki antara Puerto Plata dan Santiago. Mobil Jeep mereka sendiri didorong ke dalam jurang, untuk membuatnya seakan-akan sebagai sebuah kecelakaan. Waktu tragedi pembunuhan itu terjadi, Patria masih berusia 36 tahun, Minerva berusia 34 tahun, dan Maria Teresa yang paling termuda berusia 24 tahun.

Mirabal bersaudara menjadi simbol perjuangan kaum feminis paling popular di negeri-negeri Amerika Latin. Kisah Mirabal bersaudara dimasukkan ke dalam buku-buku teks pelajaran sejarah di Dominika.

Pada 25 November 1981, kemudian dideklarasikan pertama kalinya sebagai Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan pada dalam Kongres Perempuan Amerika Latin yang pertama. PBB kemudian menyatakan 25 November sebagai hari anti kekerasan terhadap perempuan sedunia.

Dan kini, darah perjuangan Mirabal merupakan penyambung bagi perempuan-perempuan korban di seluruh dunia yang berani untuk melawan.


Sumber:
1. http://www.kanisiusmedia.com/inspirasi/grid/471
2. http://my-classic-books.blogspot.co.id/2012/11/facts-behind-mirabal-sisters.html
(Tiga perempuan Mirabal/ Foto: House of Question)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.